Kapal pengungsi Rohingya yang diduga mengapung di lepas pantai Indonesia
JAKARTA (Reuters) – Sebuah kapal yang membawa hampir 100 tersangka pengungsi Rohingya mengambang beberapa mil di lepas pantai provinsi Aceh di Indonesia pada Rabu (24 Juni) setelah diselamatkan oleh nelayan, kata pihak berwenang.
Polisi mengatakan kapal itu, yang ditemukan oleh nelayan pada hari Minggu, membawa sekitar 94 warga negara asing, termasuk 79 wanita dan anak-anak.
Dicky Ronie, seorang pejabat di kantor imigrasi di dekat Lhokseumawe, mengatakan para pejabat percaya bahwa warga negara asing itu adalah etnis Rohingya, tetapi penyelidikan sedang berlangsung.
Badan mitigasi bencana di Aceh, di pulau Sumatra, mengatakan pihak berwenang berencana untuk membawa kapal ke darat.
Teuku Faizasyah, juru bicara kementerian luar negeri Indonesia, tidak segera tersedia untuk dimintai komentar.
Kedatangan itu terjadi ketika orang-orang yang selamat dari kapal lain yang penuh sesak dengan lebih dari 300 Muslim Rohingya mengatakan kepada pihak berwenang Malaysia bahwa puluhan orang di dalamnya telah meninggal dan mayat mereka dibuang ke laut selama perjalanan empat bulan.
Kapal itu mendarat di pulau Langkawi, Malaysia, pada 8 Juni, dengan 269 orang di dalamnya.
Malaysia yang mayoritas Muslim adalah rumah bagi jumlah pengungsi Rohingya terbesar kedua setelah Bangladesh. Mereka meninggalkan rumah mereka di Myanmar setelah tindakan keras militer pada 2017.
Rohingya telah melakukan perjalanan berbahaya ke Malaysia, Thailand dan Indonesia selama bertahun-tahun, melarikan diri dari Myanmar atau kemiskinan di kamp-kamp pengungsi di Bangladesh.
Leave a Comment