China mengatakan jejak virus corona ditemukan di lokasi vaksinasi, tetapi tidak menular
Beijing (ANTARA) – China telah menemukan jejak virus corona baru yang tidak berbahaya di beberapa lokasi inokulasi Covid-19 yang berpotensi terkait dengan cairan vaksin, kata pusat pengendalian penyakitnya.
Sampel yang diambil dari meja, dinding, gagang pintu dan lorong situs dinyatakan positif terkena virus tetapi tidak menular, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit China (CDC China) mengatakan dalam sebuah pernyataan pada Minggu malam (24 Jab).
Jejak itu memiliki urutan genom yang identik dengan strain yang ditemukan dalam botol vaksin bekas tetapi berbeda dari strain yang saat ini menyebar, kata CDC China.
Vaksin yang tidak aktif mengandung potongan asam nukleat virus yang relatif lengkap dan tidak menular, tambahnya.
Vaksin yang tidak aktif dari Sinopharm dan Sinovac Biotech sedang digunakan dalam skema vaksinasi China.
Dr Benjamin Cowling, seorang ahli penyakit menular dari University of Hong Kong, mengkonfirmasi kemungkinan kontaminasi di situs dari cairan vaksin dan mengatakan jejak virus seperti itu “tidak perlu dikhawatirkan.”
Staf di lokasi vaksinasi yang terkontaminasi telah dites negatif dari virus, kata CDC China.
Leave a Comment