Israel Buka Kedutaan Besar di Abu Dhabi: Kementerian Luar Negeri
Yerusalem (AFP) – Israel membuka kedutaan besar di Uni Emirat Arab pada Minggu (24 Januari), kata kementerian luar negerinya, dalam sebuah langkah bersejarah empat bulan setelah negara Yahudi dan negara Teluk itu menormalkan hubungan.
“Hari ini kedutaan Israel di Abu Dhabi telah resmi dibuka, dengan kedatangan kepala misi Eitan Naeh,” kata kementerian itu dalam sebuah pernyataan.
“Kedutaan Israel di Uni Emirat Arab akan memajukan hubungan antara negara-negara di semua tingkatan.” UEA, bersama dengan Bahrain, menandatangani kesepakatan yang ditengahi AS pada bulan September untuk menormalkan hubungan dengan negara Yahudi tersebut.
Perjanjian, yang dikenal sebagai “Abraham Accords”, menghancurkan konsensus Arab lama bahwa seharusnya tidak ada normalisasi dengan Israel sampai mencapai kesepakatan damai yang komprehensif dengan Palestina.
Palestina mengutuk perjanjian itu sebagai “tikaman dari belakang”.
Kedutaan Israel di Abu Dhabi akan beroperasi dari “kantor sementara” sampai menemukan fasilitas permanen, kata pernyataan kementerian luar negeri.
Misi ini akan “memperluas hubungan dengan pemerintah Emirat, badan-badan keuangan dan sektor swasta, universitas, media dan banyak lagi,” tambahnya.
Menteri Luar Negeri Israel Gabi Ashkenazi menyambut baik langkah itu, dengan mengatakan kedutaan akan “memungkinkan perluasan hubungan bilateral antara Israel dan Emirat untuk implementasi yang cepat dan maksimal dari potensi dalam hubungan ini.”
Pengumuman kementerian luar negeri datang tak lama setelah UEA mengatakan kabinetnya telah menyetujui pendirian kedutaan besar di Israel, juga yang pertama.
Ashkenazi menyambut baik keputusan UEA, yang katanya “akan memajukan hubungan hangat antara negara dan rakyat”.
Awal bulan ini, Sudan juga menandatangani Abraham Accords, menjadi negara Arab ketiga yang melakukannya dan yang keempat untuk menormalkan hubungan diplomatik dengan negara Yahudi dalam beberapa bulan.
Maroko juga menormalkan hubungan dengan Israel pada bulan Desember, dalam quid pro quo diplomatik yang melihat Washington mendukung pemerintahan Maroko atas wilayah Sahara Barat yang disengketakan.
Sampai tahun lalu, hanya Mesir, pada tahun 1979, dan Yordania, pada tahun 1994, telah menormalkan hubungan dengan Israel.
Juga hari Minggu, pemerintah Israel memberi lampu hijau untuk perjanjian dengan Maroko, menjelang persetujuan akhir oleh parlemen.
Kementerian luar negeri mengatakan misinya di Rabat serta konsulat di Dubai UEA akan dibuka “dalam beberapa hari mendatang”.
Sebuah kedutaan Israel di Manama, Bahrain, telah beroperasi selama beberapa minggu, kata pernyataan itu.
Leave a Comment