Mantan menteri Yunani dan pejuang kemerdekaan meninggal dalam kecelakaan berperahu

Athena (AFP) – Seorang mantan menteri Yunani dan pejuang kemerdekaan yang mengambil bagian dalam beberapa serangan bom terhadap kediktatoran militer negara itu sebelum melarikan diri dari penjara dengan berenang dari Corfu ke Albania telah ditemukan tewas di laut.

Mantan menteri sosialis Sifis Valirakis ditemukan pada hari Minggu (24 Januari) di lepas pantai pulau Evia, menurut Kantor Berita Athena. Pria berusia 77 tahun itu hilang pada Minggu sore dan penjaga pantai, yang diberitahu oleh istrinya, menemukan perahu karetnya di dekat sebuah pulau kecil dengan mesin menyala.

Tubuhnya ditemukan kemudian di malam hari sekitar satu mil dari kapal.

Valirakis adalah anggota Tentara Pembebasan Panhellenic, sebuah kelompok militan yang memerangi kediktatoran militer Yunani yang didukung AS yang memerintah negara itu dari 1967-74. Dilatih di kamp Organisasi Pembebasan Palestina (PLO), Valirakis ditangkap pada tahun 1971 dan dipenjara di Corfu.

Tetapi setahun kemudian dia berhasil melarikan diri, dan berenang ke Albania Enver Hoxha, di mana dia meminta suaka politik. Pihak berwenang Albania mengira dia adalah mata-mata dan menangkapnya tetapi dia kemudian dibebaskan setelah intervensi teman-teman politiknya dari seluruh dunia.

Pendiri Tentara Pembebasan Panhellenic Andrea Papandreou kemudian membentuk PASOK, partai yang memerintah Yunani selama 1980-an. Valirakis telah menjabat sebagai Menteri Ketertiban Umum dari 1995 hingga 1996 dengan pemerintah sosialis PASOK telah menjadi anggota perlawanan anti-junta terkemuka.

Perdana Menteri Yunani, Kyriakos Mitsotakis memberikan penghormatan kepada Valirakis. “Sifis Valirakis telah menjadi seorang demokrat pemberani, pejuang perlawanan yang tak kenal takut selama kediktatoran dan anggota parlemen dan menteri tanpa pamrih selama demokrasi. Lawan politik, tetapi tidak pernah menjadi musuh,” katanya dalam sebuah tweet.

Valirakis meninggalkan istri pelukisnya Mina Valiraki-Papatheodorou dan dua putra.

Leave a Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *