Aktivis remaja Hong Kong ditahan di dekat konsulat AS
Hong Kong (AFP) – Seorang aktivis muda Hong Kong yang termasuk di antara yang pertama ditangkap di bawah undang-undang keamanan nasional baru Beijing ditahan pada Selasa (27 Oktober) di dekat konsulat AS, media lokal dan aktivis melaporkan.
Tony Chung, 19, dibawa pergi dari sebuah kedai kopi di seberang konsulat oleh orang-orang tak dikenal, South China Morning Post melaporkan, mengutip seorang reporter staf yang menyaksikan peristiwa.
The Post, serta HK01 dan iCable News, mengutip sumber-sumber investigasi yang mengatakan Chung telah ditahan oleh unit keamanan nasional baru polisi Hong Kong.
Student Localism, sebuah kelompok pro-kemerdekaan yang pernah dikaitkan dengan Chung sebelum undang-undang keamanan masuk, memposting di Facebook pada hari Selasa mengatakan remaja itu “hilang”.
Kelompok itu menambahkan dua mantan anggota lainnya ditangkap oleh polisi pada hari Selasa.
Sebuah kelompok yang sebelumnya tidak dikenal yang menyebut dirinya “Friends of Hong Kong” mengirim pernyataan kepada media pada Selasa pagi mengatakan anggotanya telah berusaha mengatur Chung untuk membuat permohonan suaka melalui konsulat AS.
“Rencana kami adalah dia memasuki kantor konsulat hari ini,” kata seorang anggota kelompok itu, yang meminta untuk tidak disebutkan namanya, kepada AFP.
AFP tidak dapat memverifikasi secara independen klaim kelompok itu bahwa mereka membantu Chung membuat permohonan suaka.
Pernyataannya mengatakan anggota menyaksikan empat pria berjalan ke kedai kopi di seberang konsulat pada pukul 8:15 pagi dan menahan Chung.
Rekaman dashcam yang diperoleh AFP dari sebuah mobil yang diparkir di seberang gedung pada waktu itu menunjukkan tiga pria mengenakan masker bedah mengawal pria lain dengan kaos gelap yang tampaknya memiliki tangan di belakang punggungnya.
Anggota Friends of Hong Kong mengatakan kepada AFP bahwa pakaian yang dikenakan oleh pria yang dikawal itu cocok dengan apa yang dikenakan Chung pagi itu.
Leave a Comment