Ketua oposisi Anwar mengatakan anggaran Malaysia tahun depan harus mendapat masukan bipartisan
KUALA LUMPUR – Pemimpin Oposisi Anwar Ibrahim mengatakan pada hari Selasa (27 Oktober) bahwa anggaran Malaysia untuk tahun depan harus mencakup masukan dari oposisi ketika pemerintah mencoba mengatasi tantangan yang disebabkan oleh pandemi virus corona.
Dia juga mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa oposisi Parti Keadilan Rakyat (PKR) yang dipimpinnya bersedia bekerja dengan politisi mana pun yang bekerja melawan korupsi dan penyalahgunaan kekuasaan.
“Ini (anggaran) harus mencakup upaya dan peran pemerintah dan oposisi dalam merancang strategi ampuh untuk mengelola pandemi Covid-19, pengangguran dan juga masalah kemiskinan,” kata Datuk Seri Anwar.
Anggaran 2021 akan diumumkan di Parlemen minggu depan (6 November) oleh Perdana Menteri Muhyiddin Yassin, menyusul gejolak politik dalam seminggu terakhir terkait dengan pengeluaran tahunan.
Kekhawatiran bahwa koalisi Perikatan Nasional yang dipimpin Tan Sri Muhyiddin akan runtuh jika tidak memiliki cukup dukungan di Parlemen untuk mendapatkan persetujuan Anggaran, membuatnya mengusulkan kepada raja untuk mengumumkan keadaan darurat Jumat lalu.
Ini akan menangguhkan proses parlemen dan memungkinkan perdana menteri untuk mendorong Anggaran.
Namun Sultan Abdullah Ahmad Shah pada hari Minggu menolak proposal untuk keadaan darurat.
Dia malah meminta politisi untuk mengurangi politisasi dan memfokuskan energi mereka untuk mengatasi lonjakan kasus Covid-19 di Malaysia.
Anwar mengatakan: “Negara ini telah terhindar dari keadaan darurat dan saya berterima kasih kepada para penguasa atas perhatian mereka dalam membela supremasi hukum agar tidak disalahgunakan.
Leave a Comment