Otoritas Hong Kong mengambil pendekatan ‘pragmatis’ untuk tanggal mulai skema retribusi limbah, stres perlu menunggu hasil uji coba

Pihak berwenang Hong Kong mengambil sikap “pragmatis” terhadap tanggal peluncuran di seluruh kota untuk kebijakan pengisian limbah yang kontroversial, kata kepala lingkungan, menekankan perlunya menunggu hasil uji coba sebelum memutuskan langkah selanjutnya.

Sekretaris Lingkungan dan Ekologi Tse Chin-wan mengatakan pada hari Sabtu bahwa pemerintah harus berhati-hati tentang peluncuran skema pay-as-you-throw, yang telah memicu respons yang sangat terpolarisasi di kalangan masyarakat.

“Ini adalah kebijakan yang sangat penting yang mempengaruhi 7 juta orang di Hong Kong. Kita harus berhati-hati tentang apa yang akan kita lakukan untuk langkah selanjutnya karena beberapa orang berharap kita dapat menunda skema, sementara yang lain berpikir kita harus tetap berpegang pada jadwal,” katanya kepada sebuah program radio.

“Itulah sebabnya kami perlu melakukan uji coba untuk memeriksa pengalaman para peserta dan kesulitan mereka untuk melihat apakah Hong Kong siap untuk retribusi atau tidak.

“Kami berharap melalui uji coba, kita dapat melihat dampak aktualnya terhadap masyarakat. Pemerintah akan memeriksa situasi secara pragmatis dan memutuskan langkah selanjutnya ke depan.”

Tse mengatakan hasil skema percontohan akan dibagikan dengan Dewan Legislatif pada Mei atau Juni, dan berjanji untuk memberi warga laporan lengkap tentang pengaturan yang akan diikuti.

Skema ini telah ditunda dua kali dan pemerintah sekarang bertujuan untuk diluncurkan di seluruh kota pada 1 Agustus setelah uji coba, yang dimulai pada hari Senin.

Chief Executive John Lee Ka-chiu sebelumnya mengatakan implementasi kebijakan akan ditinjau.

Dia menambahkan “terlalu dini” untuk memutuskan apakah akan mengubah proses implementasi dan setiap perubahan yang dihasilkan dari umpan balik publik akan meningkatkan kredibilitas pemerintah.

Pihak berwenang menghadapi seruan yang meningkat dari masyarakat untuk menunda rencana tersebut atau bahkan membatalkannya untuk selamanya karena kekhawatiran seperti ketidaksiapan penduduk, kompleksitasnya dan kurangnya pengalaman kota dengan pengisian limbah dan daur ulang.

Uji coba akan mencakup 14 lokasi, termasuk blok kantor pemerintah dan dua bangunan tempat tinggal umum.

Pihak berwenang diharapkan untuk menyediakan semua tempat yang dipilih dengan kantong sampah dan label yang ditunjuk secara gratis selama periode tersebut, serta mengumpulkan data operasional.

Lokasi lain yang dipilih termasuk dua pusat perbelanjaan, empat restoran dan dua blok pribadi di Sham Shui Po, yang tidak memiliki perusahaan pemilik atau perusahaan manajemen properti.

Ide untuk rencana pengisian limbah pertama kali dilontarkan oleh pihak berwenang lebih dari 20 tahun yang lalu.

Leave a Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *